Suka Duka Tarot Reader 001
ANEKDOT TAROT READER
Satu
Saya diundang oleh salah satu Stasiun TV, yang tak perlu saya sebutkan itu apa (TV ONE). Untuk keperluan syuting. Saya masuk dalam sebuah ruangan mirip operator, entah dimana, saya lupa lokasinya. Dan terjadi percakapan berikut:
Produser (katanya, sebut saja P)
Ada rekaman video lagi ngeramal gak mas?
Saya (S)
Gak
(P)
Kok bisa? Direkam sekali-kali dong.
(S)
Untuk apa? Klien saya kebanyakan membicarakan hal atau kasus yang pribadi dan sensitif menurut mereka. Merekam konsultasi adalah hal yang sangat tidak etis.
(P)
Gak usah dilihatin wajahnya juga gak papa
(S)
Ya gak lah mas. Tetap saja di pembicaraan kami terdengar nama yang tersebutkan atau lokasi atau kejadian yang bisa dirunut itu ke arah mana. Dan saya pikir sangatlah tidak sopan dan ribet kalau saya bekerja sambil menodongkan kamera ke arah kita sendiri
(P)
Ya, sih. Jadi benar-benar gak ada data kejadian waktu meramal ya?
(S)
Gak. Mungkin buat selamanya. Untuk apa sih? Kalau mau sekedar bukti, ya undang saja saya. Ke beberapa orang penting. Saya akan buka kartu tarot untuk mereka. Tanya kepuasan mereka. Beres kan?
Si P manggut-manggut.
(P)
Dia bisa meledak gak, sih mas?
(S)
Booming? Saya pikir bisa, dengan format yang tepat. Host yang bagus, bisa jadi acara yang spektakuler!
(P)
Bukan, maksud saya, dia bisa meledak dan keluar asep gak sih?
Bukan, maksud saya, dia bisa meledak dan keluar asep gak sih?
KEPALAMU KELUAR ASEP!
![]() |
Eya Eya Eya Eyaaaaaaa |
Komentar